METODE PENILAIAN PRESTASI KERJA DAN CONTOHNYA
METODE
PENILAIAN PRESTASI
KERJA
Penilaian prestasi kerja ("Performance appraisal') adalah
suatu proses mengevaluasi atau menilai prestasi kerja karyawan. Ada terdapat
dua metoda di dalam penilaian prestasi kerja, yaitu :
A.
BERORIENTASI
MASA LALU
Metode ini mempunyai kelebihan dalam hal prestasi kerja yang telah
dilakukan dan telah teljadi dan sampai batas tertentu, dapat diukur.
Kelemahannya adalah bahwa prestasi kerja dimasa lalu tidak dapat diubah, tetapi
dengan mengevaluasi prestasi kerja dimasa lalu, maka para karyawan mendapatkan
bahan masukan mengenai upaya-upaya mereka untuk memperbaiki prestasi kerja
mereka. Teknik-teknik penilaian tersebut mencakup antara lain:
1.
Rating
scale
Rating Scale adalah alat
pengumpul data yang digunakan dalam observasi untuk menjelaskan, menggolongkan,
menilai individu atau situasi,bisa juga pengumpulan data yang berupa suatu
daftar yang berisi ciri-ciri tingkah lakuatau sifat yang harus dicatat secara
bertingkat.
PERUSAHAAN ZENIST
Rating scale
Intruksi : Untuk faktor
faktor penilaian prestasi kerja berikut, centanglah salah satu dari pilihan,
sesuai dengan kualitas karyawan yang bernama seperti tertera dibawah ini,
Nama Karyawan : Muhammad
Lutfizen Departemen : Manajemen Keuangan
Nama penilai : Istiqomah Tanggal : 15 Juni 2014
Faktor Faktor Penilaian
|
Sangat Baik 5
|
Baik
4
|
Sedang
3
|
Jelek
2
|
Sangat Jelek 1
|
Kedisiplinan
|
|||||
Tanggung Jawab
|
|||||
Kejujuran
|
|||||
Keaktifan
|
|||||
Kerapian
|
|||||
Kehadiran
|
|||||
Total
|
10
|
8
|
6
|
0
|
0
|
2.
Cheklist
Checklist adalah salah satu metode informal observasi
dimana observer sudah menentukan indikator perilaku yang akan di observasi dari
subjek dalam satu tabel. Checklist merupakan metode dengan dua cara pencatatan
yaitu tebuka dan tertutup. Metode ini memiliki derajat selektivitas yang tinggi
karena perilaku yang diamati sudah sangat selektif, juga memiliki derajat
inferensi yang tinggi karena observer hanya fokus pada kategori perilaku yang
sudah ditentukan saja.
PERUSAHAAN ZENIST
Performance Cheklist
Intruksi : Periksa setiap
item berikut danterapkan pada karyawan yang bernama seperti yang tertera
dibawah ini :
Nama Karyawan : Muhammad
Lutfizen Departemen : Manajemen Keuangan
Nama penilai : Istiqomah Tanggal : 15 Juni 2014
Bobot
|
Pertanyaan
|
Jawaban
|
1,3
|
Karyawan harus tetap
disiplin dalam bekerja tambahan atau lembur
|
|
2,7
|
Karyawan tetap
bertanggung jawab atas pekerjaannya walaupun berada di luar kantor saat jam
kerja
|
|
1,6
|
Karyawan diminta aktif
dalam kegiatan perusahaan di luar bidang keahlian kerja
|
|
1,4
|
Karyawan diminta hadir
lebih awal dari jam kerja untuk mengestimasi waktu
|
|
2,1
|
Karyawan diminta jujur
tanpa ada pemalsuan tentang keuangan perusahaan
|
|
0,9
|
Karyawan diminta
menjaga kerapiannya dalam menjalankan tugas
|
|
10,0
|
Total Seluruh Bobot
|
7,0
|
3.
Metode
Peristiwa Kritis
Metode
peristiwa kritis merupakan metode penilaian yang mendasarkan pada catatan
catatan penilai yang menggambarkan perilaku karyawan sangat baik atau sangat
jelek dalam kaitannya dengan pelaksanaan kerja. Metode ini digunakan untuk melengkapi teknik penilaian
lain.
Keuntungannya adalah metode ini menyajikan fakta-fakta
keras yang spesifik untuk menjelaskan penilaian dan memastikan bahwa pimpinan
berpikir tentang penilaian bawahan sepanjang tahun karena peristiwa harus
diakumulasikan. Kelemahannya
adalah sulit untuk menilai atau memeringkatkan karyawan yang berhubungan dengan
satu sama lain.
PERUSAHAAN ZENIST
Metode Peristiwa Kritis
Instruksi
: Pada setiap kategori di bawah, catat
peristiwa-peristiwa khusus perilaku karyawan yang sangat baik atau sangat jelek
pada karyawan yang
bernama seperti yang tertera dibawah ini :
Nama Karyawan : Muhammad
Lutfizen Departemen : Manajemen Keuangan
Nama penilai : Istiqomah Tangga : 15 Juni
2014
Tanggal Perilaku
Positif
12
Juni 2014 Bisa menyelesaikan tugas yang diberikan denganwaktu
yang sangat cepat dan hasil memuaskan
Tanggal Perilaku
karyawan negatif
13
Juni 2014 Datang
terlambat dan menggunakan fasilitas perusahaan diluar pekerjaannya.
4.
Metode
Peninjauan Lapangan
Agar tercapai penilaian
yang lebih terstandardisasi, banyak perusahaan menggunakan metode peninjauan
lapangan (field review method). Dengan metode ini, wakil ahli departemen
personalia turun ke “lapangan” dan membantu para penyelia dalam penilaian
mereka. Spesialis personalia mendapatkan informasi khusus dari atasan langsung
tentang prestasi kerja karyawan. Kemudian ahli itu mempersiapkan evaluasi atas
dasar informasi tersebut. Evaluasi dikirim kepada penyelia untuk review,
perubahan, persetujuan dan pembahasan dengan karyawan yang dinilai. Spesialis
personalia bisa mencatat penilain pada tipe formulir penilaian apapun yang
digunakan perusahaan.
PERUSAHAAN ZENIST
Rating scale
Intruksi : Untuk faktor
faktor penilaian prestasi kerja berikut, centanglah salah satu dari pilihan,
sesuai dengan kualitas karyawan yang bernama seperti tertera dibawah ini,
Nama Karyawan : Muhammad
Lutfizen Departemen : Manajemen Keuangan
Nama penilai : Istiqomah Tanggal : 15 Juni 2014
Faktor Faktor Penilaian
|
Sangat Baik 5
|
Baik
4
|
Sedang
3
|
Jelek
2
|
Sangat Jelek 1
|
Kedisiplinan
|
|||||
Tanggung Jawab
|
|||||
Kejujuran
|
|||||
Keaktifan
|
|||||
Kerapian
|
|||||
Kehadiran
|
|||||
Total
|
10
|
8
|
6
|
0
|
0
|
5.
Tes dan Observasi Prestasi Kerja
Bila jumlah pekerjaan terbatas penilaian prestasi kerja bisa
didasar pada tes observasi prestasi kerja ini mempunyai dasar : tes pengetahuan
dan keterampilan (tertulis maupun peragaan keterampilan ).
PERUSAHAAN ZENIST
Tes Dan Observasi
Prestasi Kerja
Instruksi
: Pada setiap kategori di bawah, catat
peristiwa-peristiwa khusus perilaku karyawan yang sangat baik atau sangat jelek
pada karyawan yang
bernama seperti yang tertera dibawah ini :
Nama Karyawan : Muhammad Lutfizen Departemen :
Manajemen Keuangan
Nama penilai :
Istiqomah Tangga : 15 Juni 2014
(Pembukuan Laba Perusahaan)
Tanggal Perilaku Positif Tanggal Perilaku Negatif
12 Juli 2014 Jujur dalam penyusunan pembukuan 12
Juli 2014 Lama dalam
mengerjakannya
(Pengelolaan Keuangan)
Tanggal Perilaku Positif Tanggal Perilaku Negatif
14 Juli 2014 Bisa mesuai dengan kebutuhan karyawan 14 Juli 2014 Sering
mengalami kesalahan
6.
Metode
Evaluasi Kelompok
Metode
penilaian kelompok berguna untuk pengambilan keputusan kenaikan upah, promosi dan
berbagai bentuk penghargaan organisasional karena dapat menghasilkan ranking
karyawan dari yang terbaik sampai yang terjelek. Biasanya dilakukan oleh
penyelia atau atasan langsung.ada
beberapa teknikuntuk mengevaluasi karyawan diantanaya:
a. Metode
rangking
Penilaian membandingkan karyawan yang satu
dengan karyawan yang lainnya untuk menentukan siapa yang lebih baik dan
menempatkan karyawan dalam urutan dari yang terbaik sampai terjelek .
No
|
Nama
|
Jabatan
|
Nilai
|
Rangking
|
1
|
Afidhatul Fatah
|
Manager Pemasaran
|
8,4
|
2
|
2
|
Istiqomah
|
Manager Pemasaran
|
8,7
|
3
|
3
|
Siti Solichati
|
Manager Pemasaran
|
9,3
|
1
|
4
|
Sri Handayani
|
Manager Pemasaran
|
7,4
|
4
|
5
|
Nizr Maulidina
|
Manager Pemasaran
|
7,1
|
5
|
b. Grading atau forced
distribution
Pada metode ini penilaian
memisah – misahkan atau menyortil para karyawan ke dalam klasifikasi yang
berbeda.
PERUSAHAAN
ZENIST
Forced Distribution Rating
Klasifikasi : Prestasi Kerja Keseluruhan
10% Terbaik
20% Berikutnya 40% Menengah 20% Berikutnya 10% Terjelek
Istiqomah Siti solichati Sri handayani Nizar Maulidina Fida Ananda
c.
Point allocation method
Penialian diberikan sejumlah
nilai total untuk dialokasikan diantara para karyawan dalam kelompok. Para
karyawan terbaik diberi nilai yang lebih besar ketimbang yang tidak
berprestasi. Kebaikan metode ini bahwa penilai dapat mengevalusi
perbedaan relatif diantara karyawan meskipun kelemahannnya halo effect dan bias
kesan akhir.
PERUSAHAAN ZENIST
Point Allocation Rating
Intruksi
: Alokasikan seluruh 50 nilai kepada semua karyawan menurut kecakapan
relatif mereka. Karyawan dengan nilai tertinggi adalah karyawan terbaik.
25 Afidhatul
Fatah
20 Istiqomah
15 Sri Handayani
11 Nizar Maulidina
B.
METODE
BERORIENTASI MASA DEPAN
Penilaian
yang berorientasi masa depan dilakukan melalui penilaian potensi karyawan untuk
menentukan prestasi kerja diwaktu yang akan datang atau penetapan
sasaran-sasaran prestasi kerja dimasa mendatang.
Metode yang digunakan terdiri dari :
1.
Penilaian
Diri
Metode penilaian ini digunakan untuk pengembangan diri. Apabila
karyawan menilai dirinya sendiri, maka perilaku defensip cenderung tidak akan
terjadi, sehingga upaya untuk perbaikan cenderung untuk dapat dilakukan.
2.
Penilaian
Psikologis (Psychological Appraisal)
Penilaian psikologis terdiri dari wawancara, tes-tes psikologi,
diskusi dengan atasan langsung, dan penilaian-penilaian langsung lainnya.
Penilaian mengenai psikologi biasanya dilakukan oleh para psikolog, dan
penilaian mengenal intelektual, emosi, motivasi karyawan dan lainnya,
diharapkan dapat untuk menentukan prestasi kerja dimasa yang akan datang.
Penilaian ini terutama sekali digunakan untuk penempatan dan pengembangan
karyawan.Hasil akhir dari penilaian ini sepenuhnya tergantung pada keterampilan
para psikolog.
3.
Pendekatan
Management by Objective (MBO)
Inti dari metode pendekatan
MBO adalah bahwa setiap karyawan dan penilai secara bersama untuk menetapkan
tujuan-tujuan atau sasaran-sasaran pelaksanaan kerja diwaktu yang akan dtang .
Kemudian dengna menggunakan sasaran – sasaran tersebut penilaian prestasi kerja
dilakukan secara bersama pula.
4.
Teknik Pusat
Penilaian (assessment centers)
Untuk membantu identifikasi potensi
manajemen di masa depan, banyak organisasi besar yang mendirikan pusat – pusat
penilaian (assessment centers). Assessment centers adalah suatu
bentuk penilaian karyawan yang distandardisasikan tergantung pada berbagai tipe
penilaian yang ditentukan penilai. Penilaian ini bisa meliputi wawancara
mendalam, tes – tes psikologis, diskusi kelompok, simulasi, dan teknik – teknik
lain untuk mengevaluasi potensi karyawan di masa depan.
Saya telah membaca blog anda dan sangat bermanfaat, prestasi kerja dan penilaian prestasi kerja juga bisa anda temukan disini <<< !!!
ReplyDeleteThanks you ~
ReplyDelete